Kamis, 13 Oktober 2016

PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU

Hasil gambar untuk penyakit tembakau
a.    Penyakit layu
Penyebab timbulnya penyakit layu ini adalah Bacterium solanacearum. Bakteri ini hidupnya ada didalam tanah dan menyerang bagian akar yang terluka, baik itu akar tanaman yang masih muda maupun yang sudah tua. Gejala-gejala serangannya:
1)   Kelayuan pada daun secara mendadak, tetapi hanya sebelah-menyebelah.
2)   Daun tidak layu seluruhnya.
3)   Batang bagian pangkal berlekuk dan berlendir.
4)   Pada daun terdapat bintik-bintik coklat
5)   Akar berwarna hitam dan busuk.
6)   Bila batang dibelah, baik melintang maupun membujur, disitu terdapat xylem yang berwarna coklat dan apabila dipijat akan keluar cairan seperti lendir berwarna putih kelabu.
Pemberantasannya:
1)   Secara preventatif, yaitu mengadakan rotasi tanaman di samping itu juga dianjurkan menanam tanaman yang resisten.
2)   Secara kemis, di semprot dengan Dithio carbamate (Zineb).
3)   Secara mekanik, mencabut tanaman yang sakit kemudian dimusnahkan, dengan cara dibakar.

b.    Penyakit lanas
Penyebabnya cendawan Phytopthora nikotinae. Penyakit ini menyerang tanaman muda dan tua terutama tanaman muda pada persemaian.Gejala-gejala serangan:
1)        Pada persemaian
·           Daunnya berwarna hijau kelabu kotor
·           Seluruh tanaman layu seperti tersiram air panas.
·           Apabila dicabut akarnya tidak terangkat
2)        Pada penanaman
·           Pada daun yang terinfeksi terdapat bercak-bercak seperti cincin, kemudian layu secara bersama-sama
·           Tahap selanjutnya daun layu seluruhnya
·           Leher akan berlekuk-lekuk
·           Batang berwarna coklat dan busuk, tetapi kering
·           Akarnya tidak busuk
·           Daun berwarna coklatdan mempunyai warna yang tidak teratur
·           Apabila pangkal batang dibelah membujur tampak empelur kuning bersekat.
Usaha untuk menanggulangi perventif pada persemaian, dapat dengan menyebar benih yang resisten dan jangan ditabur terlalu rapat, untuk mengurangi kelembaban. Tanah bedengan distrerilkan dan atap bedengan dibuat tinggi. Disamping itu harus dilakukan rotasi tanaman yang teratur, dan diusahakan air lekas pergi. Sedangkan pemberantasan secara kemisvpada persemaian disemprotkan dengan Dithane M. 45.
c. Penyakit Patik
Penyebab timbulnya penyakit patik ini adalah cendawan Cercospora. Biasanya penyakit ini menyerang tanaman tembakau yang menjelang tua. Vektornya adalah pada cuaca yang lembab dan pada waktu panen. Peredaran penyakit ini dapat melalui biji. Penyakit tersebut menyerang aktif pada musim hujan. Tanda- tanda tanaman yang terserang:
1)   Pada daunnya terdaoat bercak- bercak konsentris dengan garis tengah 0,5 cm.
2)   Pada tingkat awal bercak tersebut berwarna coklat (para petani banyak yang menanyakan patik abang)
3)   Pada tingkat selanjutnya bercak tersebut berwarna kuning kelabu kotor
4)   Pada tembakau yang sudah disimpan terdapat bercak- bercak yang berwarna kehijau- hijauan.
Cara pemberantasannya :
1)   Daun yang bawah (yang terserang patik) segera di isolasi
2)   Menggunakan benih yang pernah disimpan selama satu tahun
3)   Daun yang sudah tua segera di petik
4)   Benih didesinfeksi dengan menggunakan formalin 0,25%, AgNO3 0,1% selama kurang lebih 15 menit
5)   Pesemaian dapat disemprot dengan bubur bordeaux atau bubur california dengan konsentrasi 0,2 %
6)   Membersihkan sisa- sisa tanaman sehabis tanaman tembakau.

d. Penyakit Tepung
penyebabnya adalah cendawan oidium tabaci. Tanda- tanda tanaman yang terserang
1)   Pada permukaan daun terdapat bercak- bercak putih
2)   Pada serangan lebih lanjut, permukaan daun tersebut tertutup oleh lapisan tepung yang berwarna putih.
Pencegahannya dapat dilakukan dengan cara: menjaga kebun jangan sampai lembap dan daun yang sudah terlanjur terserang segera di petik.

e. Penyakit Busuk Tangkai
Penyebab pertama timbulnya penyakit busuk tangkai ini adalah bakteri bacillus aroideae. Bakteri ini suka sekali menyerang tanaman yang sudah tua. Infeksina melalui luka- luka bekas petikan. Disamping menyerang tembakau yang masih berada di areal penanaman, penyakit ini juga menyerang tembakau yang sudah disimpan di dalam gudang. Gejala- gejalanya:
1)   Batang yang diserang berlubang- lubang
2)   Tangkainya busuk
3)   Empulunya juga berlubang dan busuk
Untuk mencegah penyakit ini, sebelum disimpan dalam gudang, daun- daun diseleksi dahulu, kemudian yang sakit tidak diikutsertakan. Jarum penyunduk, sebelum digunakan, didesinfeksi dengan tepol.

f. Penyakit Mozaik
penyebanya adalah virus Marmor tabaci.Virus tersebut mula- mula menyerang daun yang masih muda, kemudian meluas kesuluruh tanaman (kecuali bijinya). Gejala- gejala yang menonjol diantaranya:
1)   Pada daun yang sudah tua terdapat bercak- bercak yang tidak teratur
2)   Pada tembakau yang diperam, bercak- bercak tersebut semakin jelas
3)   Pada serangan lebih lanjut, daun yang bercak- bercak tersebut akan menggulung
4)   Pertumbuhan terganggu, sehingga tanaman kerdil.
Penyakit tersebut bisa menular lewat sentuhan manusia. Untuk mengatasi penyakit tersebut dapat dilakukan cara:
1)   Sebelum bertugas, tangan- tangan si pekerja harus dicuci dengan cairan obat trinatrium phosfat dan sabun. Pekerja juga dilarang merokok.
2)   Tanah yang mengandung bibit penyakut tersebut, bila akan ditanami tembakau harus disterilkan dulu.

g. Penyakitg Kerupuk
Penyebabnya adalah virus Ruga tabaci. Penyakit ini dapat disebarluaskan oleh kutu.
Tanda- tanda tanaman terserang
1)   Daun- daunnya mengeriting dan mengkelung ke atas
2)   Daun berkeriput seperti kerupuk
3)   Batang yang terserang menjadi bengkak
Pemberantasannya dengan cara:
1)   Membersihkan tanaman inang
2)   Tanaman yang terserang segera dicabut kemudian dimusnahkan dengan cara membakarnya.

h. Penyakit Karat
Penyebab timbulnya penyakit karat ini adalah cendawan alternaria longipes. Tanda- tanda tanaman yang terserang yaitu pada daun terdapat bintik- bintik coklat, yang dapat meluas sampai ke seluruh permukaan daun. Penyakit tersebut biasanya menyerang tanaman pada musim penghujan.
Cara pemberantasannya:
1)   Menggunakan varietas resisten
2)   Mendesinfeksi benih ke dalam larutan formalin 0,2 % selama kurang lebih 15 menit.
3)   Mengadakan rotasi tanaman
4)   Menanam tepat pada waktunya.

i.      Penyakit Dumping off’
Penyebabnya adalah cendawan Phythium de Baryanium. Tanaman tembakau yang terserang oleh penyakit tersebut menunjukkan gejala- gejala sebagai berikut:
1)   Apabila dicabut akarnya busuk
2)   Pada serangan lanjut tanaman roboh
Pemberantasannya : dapat disemprotkan dengan fungisida Cupravit

j. Penyakit Rhizoctoniza sp
Penyebabnya sebangsa cendawa. Pada umumnya penyakit ini menyerang tanaman tembakau yang masih muda. Tanda- tanda tanaman yang terserang:
1)        Benih yang ditabur banyak yang tidak tumbuh
2)        Apabila bibit yang tumbuh dicabut, akan tampak akarnya yang busuk
3)        Tanaman baru yang dipindahkan dari persemaian akan layu secara tiba- tiba.


Untuk menanggulangi penyakit ini dapat dilakukan cara- cara sebagai berikut:
1)        Cara preventif
a)         Benih didesinfeksi dengan larutan sublimat 1% selama kurang lebih 15 menit
b)        Mensterilkan tanah dengan larutan formalim 4%
2)        Cara kuratif
a)         Tanaman dapat disemprot dengan larutan bubur berdeaux K.O.C.
b)        Tanaman dapat disemprot dengan larutan fungisida Dhitane M 45 0,2 %.
Selain penyakit penyakit tersebut diatas, masih banyak lagi penyakit yang menyerang tanaman tembakau ini, misalnya saja penyakit kekurangan unsur mikro. Penyakit ini dapat diatasi dengan cara pemupukan pupuk N.P.K. yang cukup.

Daftar Pustaka
Matnawy, H. 1989. Perlindungan Tanaman. Yogyakarta: Kasinus.

Listiyati, A.K., U. Nurkalis, Sudiyanti, dan R. Hestiningsih. 2012. Ekstraksi Nikotin Dari Daun Tembakau (Nicotina Tabacum) dan Pemanfaatannya Sebagai Insektisida Nabati Pembunuh Aedes Sp.. Ilmiah Mahasiswa, 2 (2): 2012.


BEBERAPA FAKTOR PENGENDALI IKLIM DAN CUACA

1.      Curah Hujan
                                                                                     
Jenis tanaman berdasarkan curah hujannya, dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompk hutan, kelompok padang rumput, dan kelompok gurun.
1.      Kelompok hutan
Di dalamnya terbagi menjadi hutan tropis, hutan gugur, dan hutan taiga. Hutan tropis merupakan hutan dengan curah hujan 1000-2000 mm, contoh tanaman yang hidup di hutan tropis adalah Rafflessia, Pohon Rengas, Rotan Manau, dll. Hutan gugur merupakan hutan dengan curah hujannya 750-1000, contoh tanaman yang hidup di hutan gugur adalah pohon bunga sakura, pohon oak, pohon maple, pohon jati, pohon cemara. Hutan Taiga merupakan hutan dengan curah hujan 400-750, contoh tanamannya adalah pohon pinus, cemara, dan spruce.


2.      Kelompok padang rumput
Di dalamnya terbagi menjadi saban dan stepa. Sabana merupakan padang rumput yang memiliki curah hujan 200-1000 mm, contoh tanamannya adalah palem dan akasia. Stepa merupakan dataran luas tanpa pohon, curah hujannya 200-500 mm, contoh tanamannya adalah akasia dan semak belukar.
3.      Kelompok Gurun
Di dalamnya terbagi menjadi pasir dan tundra. Gurun pasir merupakan wilayah yang menerima hujan sedikir, yaitu hanya kurang dari 250 mm, contoh tanamannya adalah kaktus, kurma, dan kelapa. Gurun tundra merupakan wilayah yang hampir keseluruhan datarannya tertutup es, curah hujannya kurang dari 250 mm, contoh tanamannya adalah rumput teki, lumut, rumput kapas
2.      Intensitas Cahaya/Lama Penyinaran
Jenis-jenis tanaman juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya/lama penyinaran yang didapatkan. Perbandingan antara lama penyinaran matahari pada waktu siang dan malam disebut fotoperiode. Di daerah tropis panjang siang dan malam hampir sama. Makin jauh dari equator, perbedaan antara panjang siang dan malam hari juga makin besar. Ada perbedaan fotoperiode pada daerah 4 musim, lama penyinaran matahari dari daerah tropik ke kutub semakin panjang.  Berdasarkan tanggapan pada fotoperiode tumbuhan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok: tanaman hari panjang (long day plants), yaitu tanaman yang hanya berbunga bila mengalami fotoperiode yang lebih tinggi dari pada fotoperiode kritisnya, tanaman hari pendek (short day plants), yaitu tanaman yang hanya berbunga bila mengalam fotoperiode yang lebih rendah dari pada fotoperiode kritisnya dan tanaman hari netral (neutral day plants), yaitu tanaman yang berbunga tidak dipengaruhi oleh fotoperiode.
       Tanaman bunga kastuba (Poinsettia) termasuk tanaman hari pendek yang apabila ditumbuhkan pada hari panjang, akan menghasilkan banyak karbohidrat dan protein yang digunakan untuk perkembangan batang dan daun sehingga pertumbuhan vegetatif lebih dominan, maka tidak mampu membentuk bunga dan buah. Sebaliknya apabila tanaman hari panjang, seperti akasia (carnation) ditumbuhkan pada hari pendek akan menghasilkan sedikit karbohidrat dan protein sehingga pertumbuhan vegetatifnya lemah dan tidak cepat berbunga. Namun, lamanya penyinaran tidak berpengaruh terhadap tanaman hari netral, seperti bunga mawar. Tanaman ini akan tetap berbungan di hari pendek maupun hari panjang.
            Beberapa contoh tanaman hari panjang, hari pendek, dan netrak dapat dilihat pada gambar berikut ini :
3.      Tekanan udara
Tekanan udara merupakan salah satu unsur cuaca yang memiliki peranan sangat penting dalam mengendalikan cuaca. Tekanan udara yang selalu bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi menuju daerah yang memiliki tekanan udara yang lebih rendah. Setiap daerah memiliki tekanan udara yang berbeda-beda dengan daerah yang lainnya yang membuat perbedaan  cuaca di setiap wilayah. Hal ini dapat dilihat dengan pergerakan angin yang berlangsung dengan cepat dan dinamis. Pergerakan angin inilah yang mempengaruhi yang akan mempengaruhi pemusiman di suatu wilayah dan menjadi karakteristik wilayah tersebut. Misalnya akibat pemusatan tekanan udara rendah, Indonesia memiliki iklim tropis dengan dua musim yang dicirikan dengan pergerakan angin akibat pemusatan tekanan tersebut. Sama halnya dengan di daerah lain, akibat pemusatan tekanan udara ini iklim dibagi menjadi empat, yaitu : tropis, subtropis, sedang, dan kutub/dingin.
Pusat tekanan udara tinggi dan rendah sangat dipengaruhi oleh letak garis lintang yang melewati suatu wilayah. Pusat pusat tekanan udara tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Pusat tekanan rendah equator, Kondisi ini disebabkan karena suhu tinggi yang berakibat pada massa udara yang naik dan berkembang sehingga tekanan udara rendah, dan merupakan daerah doldrum (tenang)
b.      Pusat tekanan tinggi subtropik , Daerah ini disebut daerah lintang kuda karena adanya gerakan udara bagian atas (konvergensi) yang turun dan mengakibatkan pemampatan massa udara sehingga tekanan udara menjadi lebih tinggi, yaitu sekitar ±30LU/LS.
c.       Pusat tekanan rendah subpolar, Karena efek termal yang semakin ke arah kutub suhunya semakin rendah dan tekanannya semakin tinggi, sehingga pada subpolar tekanan udaranya lebih rendah daripada kutub. Daerah ini terletak sekitar ±60 LU/LS.
d.       Pusat tekanan tinggi kutub, Karena efek termal maka tekanan di kutub lebih tinggi. Daerah pusat tekanan tinggi kutub berada pada garis lintang sekitar ±90LU/LS.
Pemusatan tekanan udara rendah dan tekanan udara tinggi dapat menimbulkan terjadinya angin. Dengan adanya dinamika angin maka dapat menimbulkan karakteristik permusiman di suatu wilayah yang berbeda-beda dan mengakibatkan klasifikasi iklim yang berbeda pula. Iklim merupakan salah satu faktor penting dalam kegitan suatu kegitan pertanian. Berdasarkan tipe iklim yang berbeda maka persevaran vegetasi tanaman pertanian juga berbeda. Karakteristik vegetasi berdasarkan iklim aadalah sebagai berikut :
1.      Tanaman Pertanian pada Daerah Tropika
Daerah tropis merupakan derah yang memiliki karakteristik wilayah yang sangat bagus untuk di jadikan kegiatan pertanaian. Tanaman pertanian yang sangat sesuai untuk di tanam di derah tropis seperti coklat, kopi, tebu, padi, karet, jagung, dan kelapa.
2.      Tanaman Pertanian pada Iklim Subtropik
Subtropik terdiri atas beberapa tipe iklim, meliputi subtropik lembab, Cf, mediterania dengan musim panas kering (Cs) dan tipe marina barat (Cw).Berbagai macam varieties tanaman pertanian dapat tumbuh pada iklim tersebut, antara lain jeruk, olive, anggur, sayur-sayuran, kapas, dan tanamn makanan ternak.
3.      Tanaman Pertanian pada Iklim Sedang
Untuk daerah yang bertipe iklim sedang, ada beberapa tanaman pertanian dalam jenis padi-padian yang tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanaman tersebut antara lain jagung, gandum, tembakau, kina,sayur dan tanaman perkebunan lain yaitu apel.